Perjalanan menuju Port Said (Rihlah II Almakki & Almakkiyat)
21 August 2010 at 9:25 am | Posted in Gen 5, KEGIATAN, UKHUWAH, Uncategorized | Leave a commentTags: Acara, Berita
oleh: Reni Rahmawati
Uni2, kawan2…masih ingat g’ kenangan rihlah kita ke Portsaid…??
Kira-kira dah bikin report lom buat si diary? Bagi yang udah, bolehlah baca lagi tulisan sederhana ini untuk mengingat-ingat kembali perjalanan kita. hmmm…bagi yang belum, ahlan kopi pes aja tulisan ini tuk melengkapi diary mu.
Rabu, 4 agustus 2009 adalah hari bersejarah bagi Almakki dan Almakkiyat. Satu-satunya kenangan indah bagi kita semua dengan adanya rihlah perdana ke luar kota, yaitu Port Said. Ini adalah rihlah Almakki kedua (periode 2009-2010).Rihlah awal Almakki adalah ke hadiqah yang merupakan rihlah langganan meregenenasi bagi Almakki dari tahun ke tahun. Tidak bisa dipungkuri, kita tinggal ditengah gurun pasir dan jarang sekali melihat tumbuhan hijau dan asri. Makanya rihlah ke hadiqah sangat urgen bagi kita semua.
Peserta rihlah kali ini bukan hanya anggota Almakki aja, ternyata anggota lainpun ikut bergabung demi memeriahkan suasana rihlah.
Kira-kira pukul 2 pagi, kita berangkat menuju Port Said. Kota ini berada tepat diperbatasan benua Asia dan Afrika. Ceritanya, porsaid ini merupakan kawan kamp kerja dibangun tahun 1859 oleh Said Pasha untuk menampung para pekerja di terusan Suez. Nah, dari nama Said Pasha inilah kota ini dinamakan “Port Said” (pelabuhan Said) sampai abad 19. Selain itu, Port Said sebagai pelabuhan terpenting dimana angkatan laut mesir berpusat. Dan juga daerah persengketaan Mesir dengan Israel sejak tahun 1956, namun dapat dipertahankan Mesir hingga meraih kemenangan dalam perang oktober 1973. wah, hebat ya Mesir….!! Sehingga sampai saat ini, kota ini banyak mengalami pembangunan di segala bidang. Dan yang pastinya, menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Mesir di musim panas, terkhusus kita nih sebagai turis, mahasiswa asing yang tinggal di lingkungan masyarakat Mesir.
Kira-kira pukul 5, alhamdulillah kita sampai ke Port Said, kemudian menyebrangi terusan Suez, yang dikenal dengan penyebrangan Ma’diyah. Udara segar mengisi suasana pagi itu. Semua mata tertegun dan terpesona dikala mamandang dan menikmati indahnya pemandangan dikala pagi yang cerah. Setelah kapal berhenti, kemudian kita menuju mesjid yang berdiri kokoh dan megah, tidak jauh dari tempat pemberhentian kapal, namanya mesjid Mujamma’ Kabir. Masih ingat kan..?? Mesjid ini ada keunikan tersendiri,lho. Temen-teman bisa temukan bangunan ini persis sama dan mirip dengan mesjid Nur di Abbasiyah dan juga mesjid yang di Ismailiyah. Katanya pembangunan mesjid ini dibangun dengan arsitek yang sama dan masa yang juga sama. Kalo ga’ percaya telurusuri aja sebagai bahan penelitian…. Nah, disitulah mesjid tempat kita shalat shubuh.
Ternyata, kita mengadakan perjalanan tidak hanya sekedar rihlah, tapi kita juga bisa ketemu uni leli yang domisili di sana…,,
Setelah itu langsung ke pantai, pembukaan di handel langsung dengan kata-kata sambutan dari ketua Almakki dan beberapa senior Almakki. Kemudian, kita Almakkiyat bikin acara yang spesial tuk kita buat kita-kita aja. Canda tawa mulai berhamburan, ketika ni dwi dan dila sebagai PeJe acara memulai simulasi dan games yang fun dan edukatif di depan pantai. Ami, sebagai ketua panitia akhwat, juga ikut berpartisipasi sebagai peserta simulasi. Di akhir pemainan, dilanjutkan dengan tabadul hadaya alias tukar kado dengan hadiah yang unik dan menarik.
Kemudian siangnya, kita menuju Museum Militer (Mathaf Harbi). Museum ini adalah tempat bersejarah, kenapa? Karena menyimpan persenjataan yang pernah dipakai dalam peperanagn masa Fir’aun dan Islam. Bayangkan, peralatan yang kita amati saat itu adalah peralatan masa perang tahun 1967 dan 1973. Wow,, kuno abizzz…
Sorenya, acara bebas sampai menjelang magrib. Ada yang istirahat di mesjid Syathi’ yang posisinya tepat di belakang museum tadi. Mesjid yang megah, nyaman dan bersih posisinya dekat dengan pantai Kornesy sehingga ada sebagian yang melepaskan penat seharian disana. Dan di depan museum ini, jalan lurus ke depannya ada pusat perbelanjaan yang luas, namanya suq Libiya. Inilah pasar bebas (suq hurrah), yang dimiliki kota ini yang sesuai dengan letaknya di jalur ekspor impor. Semua ada disini, mau baju, sepatu dan berbagai peralatan dapur pun ada. Made in Indonesia pun juga ada lho, seperti baju batik. Jadi ga’ heran, selain tempat wisata sekaligus berbelanja, apalagi untuk persiapan musim dingin. Masih ada lagi pasar yang belum kita kunjungi, seperti pasar Tujari dan Hamidi. Pasar ini juga luas, dengan menampilkan harga standar dan kualitas yang ok.
Acara penutupan di pantai Kornesy, letaknya dibelakang museum Militer tadi, sambil menikmati udara sore dan indahnya sunset. Disinilah pembagain hadiah bagi para pemenang simulasi dan games.
Saatnya pulang menuju Kairo…..
Setelah sholat Maqrib, kita beranjak menuju Kairo. Suasana hening dan diam di mobil. Ternyata semua pada terlelap pulas. Kita sampai pukul 1.30 pagi di Madrasah.
Perjalanan seharian penuh yang panjang dan mengesankan, akan jadi kenangan yang tidak terlupakan nantinya….
Loving you Almakkiyat…
إذا لـم تـجـمـعـنـا الأيـام جـمـعـتـنـا الذكـريـات
وإذا العـيـن لـم تـراك فـالقـلـب لـن يـنـسـاك
Successful Career Through IELTS Qualifications
1 August 2010 at 11:47 am | Posted in ENGLISH CLUB, Gen 5, KEGIATAN, Uncategorized | Leave a commentTags: Dunia Mahasiswa, English Corner, program
PPMI is an association which combines most activities concerning intellectual and organizational needs of Indonesian students in Egypt. PPMI also facilitates a couple of programs which concerns development capabilities and student qualifications. Nowadays, it has introduced “IELTS Preparation Course” supported by Language Community (PII), WIHDAH-PPMI, PMIK, SIC and also KBRI. The participants of the course insist of 23 students that has been implemented during 8 sessions, as for beginning at PMIK and the next occasions at SIC (Sekolah Indonesia Cairo) in Dokki. The class starts from 4 pm until 8 pm. We have attended it 3 times a week for almost about three weeks since March until the last week of April taught by the keynote speaker from Argentina, Mrs. Regina Calcagno.
What is IELTS?
IELTS is an abbreviation of International English Language Testing System; this course has become a source to improve the capability for English learners. It is quite well-known that IELTS are managed in co-operation with the University of Cambridge ESOL Examinations (Cambridge ESOL), British Council and IDP: IELTS Australia.
Therefore IELTS has become world recognized compatible towards the high international standards of language assessment. Furthermore, it is designed to access the language ability of candidates who wish to study or work as professional career, immigration authorities and other government agencies where English is preferred as the language of communication or may also be a means for those who wish to know their level for career purposes.
Certainly, IELTS mandatory for non-native students for studying in nations where English as a language communication. In generally, IELTS is more recognized by British and Commonwealth institution, but the TOEFL is more recognized by universities in the USA and a couple of European countries right now. However, nowadays both of them recognized everywhere. Anyway, there are some universities still require the TOEFL, but the IELTS is growing rapidly. Its means that many Universities in UK, Australia, New Zealand and Canada uses, the IELTS as the main barometer for English users. Without IELTS qualifications, may not be granted there and will be unheard of.
The examination conducted by the British Council and also some institutes runs short courses which are to prepare for IELTS. There is no fixed pass mark in IELTS. The score, below Band 6 is too low and above 6.5 is accepted as a good score. And the examination is just held thrice, once a month. And the IELTS is not recommended for candidates under the age of 16.
IELTS test is designed by in two formats -Academic and General Training. Academic is suitable for students who wish to enter an undergraduate or postgraduate study programme. Mean while General Training is suitable for candidates planning to undertake non-academic training, work experience, or for immigration purposes.
All candidates take the same modules which consist of Listening & Speaking, while Reading & Writing are separate for Academic and General Training. So it comprises the four language skills: listening, reading, writing and speaking which are relevant to the real world.
IELTS and TOEFL are very similar, the main difference is that IELTS uses a face to face interview to know speaking ability, while the TOEFL is entirely computer based.
As participants of “IELTS Preparation Course” we have obtained more tips and tricks from Mrs. Regina Calcagno directly. For instance, she has taught us effective exam techniques in listening, reading, writing and speaking.
In the listening module, we hear the conversation for about two minutes and we will hear it only once. She suggested us to imagine the situation and common sense in language by our selves. When listening was on, the answers on the recording always appear in the same order as the question. uhh.., it was a big trouble to understand hard as I felt before.
In the reading module, will take 60 minutes, so we have to be able to skim and scan quickly because it will help to save our time.
And then in the writing module, she taught us methods and strategies for successfully completing the integrated words and how to be independent writing skills.
And the last one, in the speaking module, she advised to talk confidently because when we are nervous, we may lose our place and it is the most significant how to imagine the topics when interview and always keep speaking. Certainly, we have to evaluate on fluency and coherence, range of vocabulary, grammatical range and accuracy and also pronunciation.
And some interest techniques I got at that time about; using words or expressions like actually, well, it depends, Mmm…, or but, it will make more natural when speaking, and then using words like anyway, so, and well to change direction when talking to a new topic. That’s sound very interested me, when Mrs. Regina explained all of these things. In addition, she tough us not every question answered by Yes or No. In fact, for answering “yes, I do”, the best way we may try to “explain” it more. Otherwise, when answer of the question by using word “no, I do not”, it is will be better by using expression like: “actually, no”. If answered by saying “no” directly, so that was sound rather rude and did not make a sense.
Surely, IELTS preparation is suitable for:
1. Students who wish to enter university in a native English speaking country.
2. Students who need an internationally recognized English qualification for their profession.
3. Students who want better opportunities for future employment.
4. Students who are serious about improving all areas of their English and gaining a highly respected English qualification.
By taking an IELTS qualification will give us opportunities thought international education and employment. Accompanying an IELTS test will be guaranteed to show our ability to communicate in English. And furthermore, it supports us to be success in the future. Pass the IELTS and get education and success in career can provide us the security, independence and financial rewards. And also get the satisfaction of quality education and have team-works with other professionals. May be one of us be a lecturer, scholar (ustadz), or property big company who has qualification in English. That’s wonderful..!!
That’s way, I think PPMI and other supporting hold “IELTS Preparation Course” to increase our capabilities and qualifications as an overseas student of al-Azhar University in Egypt. In order to develop ability in compete with another students in this world. Not only capabilities in Arabic or Ammeyah but also in English. As an object which has standard of qualities to communicate in speaking one comment language and I am sure PPMI also gives us all of awareness how important IELTS preparation before measure.
Of course, all of us know that English is the first rank and the most fluently spoken language around the world. By way of English language it will indeed open the doors of opportunities by opening the rest of the world to us. We can across the world without the fear of being scared and worried; in a sense the world becomes closer and small town. Of course, by using English will make a profit for our future such as tool in giving dakwah or giving better understanding about Islam in western world, on top of that will help our career. That’s very lucky, we are here as a student at al-Azhar University has ability in Arabic, Ammeyah (Egyptian) language, and it is indeed necessary for us to improve our skill in English language more and more. Consequently, we should learn to do everything by knowledge, as the world will be opened for us.
Written by: Reni Rahmawati
Participants of “IELTS Preparation Course”
Published in buletin “SUARA PPMI”
Edisi V Jumadil Tsani 1431 H/Mei 2010
Dialektik Ulama Dalam Al-Muhkam Dan Al-Mutasyabih
25 July 2010 at 12:11 pm | Posted in AL-QURAN, Gen 5, Uncategorized | Leave a commentTags: AL-QURAN, makalah, Tafsir
Oleh: Arina Amir Lc.
Pendahuluan
Allah Swt. menurunkan al-Quran ke muka bumi sebagai petunjuk bagi umat manusla. al-Quran dengan ayat-ayatnya memberikan petunjuk kepada seluruh muslim bagaimana beriman dengan akidah yang benar dan beribadah dengan cara yang benar. Diantara ayat-ayat tersebut ada yang dengan mudah dipahami tanpa memerlukan penafsiran yang daqiq (mendalam) dan sebaliknya. Inilah nantinya yang dikenal dengan al-Muhkam dan al-Mutasyabih.
Pengertian al-Muhkam dan al-Mutasyabih
Dari segi bahasa, kata al-muhkam berasal dari kata al-ihkam yang bermakna al-man’u. Sebagai contoh kalimat ahkama al-amr bermakna atqanahu wa mana’ahu ‘an al-fasad.
Sedangkan kata al-mutasyabih bermakna serupa dari segi bentuk dan sulit untuk dibedakan. Atau dua atau lebih yang serupa dari segi kata, berbeda dari segi makna. Seperti firman Allah Swt. tentang sifat buah-buahan di surga “wa utu bihi mutasyabiha” (penduduk syurga diberi buah-buahan yang serupa bentuknya namun beda rasanya).
Adapun pemakaian keduanya dari segi istilah, terdapat beberapa pendapat ulama yaitu:
Pertama, muhkam adalah sesuatu yang diketahui maknanya, baik secara langsung maupun melalui takwil. Sedangkan mutasyabih adalah sesuatu yang maknanya hanya diketahui Allah Swt saja, seperti hari kiamat, datangnya Dajal, ahruf al-muqaththa’ah pada permulaan beberapa surat dalam al-Quran. Ahlussunnah menganggap inilah pendapat yang benar.
Kedua, muhkam adalah sesuatu yang hanya mengandung satu makna atau satu takwil sedangkan mutasyabih mengandung banyak makna. Ibnu Abbas memilih pendapat ini, begitu juga kebanyakan ahli ushul.
Ketiga, muhkan adalah sesuatu yang dipahami secara langsung tanpa perlu penjelasan. Sedangkan mutasyabih adalah sesuatu yang membutuhkan penjelasan akibat berbedanya penakwilan. Dengan artian mutasyabih bersifat kondisional. Pendapat ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Keempat, muhkam adalah sesuatu yang bagus bentuk dan susunannya serta mengacu pada satu makna jelas. Sedangkan mutasyabih adalah sesuatu yang maknanya hanya bisa diketahui jika terdapat petunjuk yang mengacu pada makna yang dimaksud. Pendapat ini disnisbahkan kepada Imam Haramain.
Kelima, muhkam adalah apa yang dalalahnya rajih yaitu nash dan zahir. Sedangka mutasyabih adalah apa yang dalalahnya tidak rajih, yaitu mujmal, muawwal dan musykil. Imam ar-Razy berpegang pada pendapat ini.
Semua pendapat di atas tidak bertentangan satu sama lain. Tetapi mayoritas ahli tahqiq berpendapat bahwa pendapat terakhir adalah pendapat yang paling jelas.
Al-Quran dan Muhkam-Mutasyabih
Di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Al-Quran itu seluruhnya muhkam, seperti firman Allah: كتاب أحكمت أياته Namun juga ada ayat yang menunjukkan bahwa al-Quran itu seluruhnya mutasyabih, seperti firman Allah: الله نزل أحسن الحديث كتابا متشابها Namun di sisi lain terdapat ayat yang menunjukkan bahwa ayat al-Quran sebagiannya muhkan dan sebaginnya mutasyabih, seperti firman Allah: أنزل عليك الكتاب هن أم الكتاب وأخر متشابهات
Muncul pertanyaan apakah ayat-ayat ini saling bertentangan satu dengan yang lainnya?
Jawabannya adalah tidak. Penjelasannya adalah, maksud dari perkataan bahwa al-Quran seluruhnya muhkam adalah, al-Quran tersusun dengan sangat rapi dan teliti serta tidak terdapat kekurangan dari segi lafaz maupun makna. Sedangkan yang dimaksud dengan al-Quran seluruhnya mutasyabih adalah bahwa ayat-ayat al-Quran serupa dari segi keindahan, saling membenarkan satu dan yang lainnya dari segi makna, juga serupa secara lafaz serta maknanya sebagai sebuah mukjizat.
Adapun pernyataan ketiga bahwa al-Quran sebagiannya muhkam dan sebagiannya lagi mutasyabih, maknanya adalah di dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang jelas maknanya yaitu muhkam dan dan ada ayat-ayat yang tidak jelas maknanya serta butuh penafsiran yaitu mutasyabih. Ulama berbeda pendapat dalam hal ini sebagaimana dijelaskan dalam pengertian muhkam dan mutasyabih dari segi istilah.
Bentuk-Bentuk Mutasyabih
Ar-Raghib mengatakan di dalam kitabnya Mufradat al-Quran bahwa mutasyabih mempunyai tiga bentuk: mutasyabih dari segi lafaz, mutasyabih dari segi makna, dan mutasyabih dari segi lafaz dan makna sekaligus.
l. Mutasyabih dari segi lafaz
a. Dari segi lafaz mufrad (tunggal) terbagi dua:
-Disebabkan keanehan lafaznya, seperti firman Allah Swt. وفاكهة وأبا yang artinya rumput-rumputan, dengan dalil ayat setelahnya متاعا لكم ولأنعامكم
-Disebabkan lafaznya mengandung banyak makna seperti firman Allah Swt. فراغ عليهم ضربا باليمين.
b. Dari segi lafaz murakkab (majemuk) terbagi tiga bentuk:
-Karpna disebabkan oleh ringkasnya perkataan seperti firman Allah Swt.
وإن خفتم ألا تقسطوا في اليتامى فانكحوا ما طاب لكم.
-Karena disebabkan oleh panjangnya kalimat seperti firman Allah Swt. ليس كمثله شيء mungkin akan lebih jelas maknanya seandainya huruf kaf dihilangkan.
-Karena disebabkan oleh susunan kalimatnya seperti firman Allah Swt. الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا قيما
2. Mutasyabih dari segi yaitu makna ayat-ayat tentang sifat Allah Swt, dan hari kiamat. Mutasyabih lafaz dan makna.
3. Dari segi sekaligus, hal ini bisa dilihat dari lima segi:
a. Dari segi umum dan khusus seperti dalam firman Allah Swt. فاقتلوا المشركين حيث وجدتموهم.
b. Dari segi wajib dan nadab seperti firman Allah Swt. فانكحوا ما طاب لكم من النساء
c. Dari segi waktu seperti nasikh dan mansukh, firman Allah Swt. اتقوا الله حق تقاته
d. Dari segi tempat dan perkara yang menyebabkan turunnya ayat seperti firman Allah Swt. إنما نسيء زيادة في الكفر akan sulit mengetahui makna ayat ini jika tidak mengetahui adat dan kebiasaan orang-orang jahiliyah.
e, Dari segi syarat-syarat sah atau tidaknya suatu perbuatan seperti syarat-syarat shalat dan nikah.
Dari bentuk-bentuk mutasyabih diatas bisa disimpulkan bahwa ayat-ayat mutasyabihat di dalam al-Quran terbagi ke dalam tiga bagian:
1. Apa yang tidak mungkin diketahui ilmunya oleh manusia seperti ilmu tentang zat Allah Swt., sifatNya, ilmu tentang hari kiamat dan hal gaib lainnya yang hanya diketahui oleh Allah Swt. وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا الله
2. Apa yang bisa diketahui maknanya jalan oleh manusia dengan belajar dan meneliti seperti mutasyabih yang disebabkan oleh ringkasnya kalimat atau susunannya.
3. Apa yang hanya dapat diketahui oleh para ulama melalui tadabur dan ijtihad.
Ayat-Ayat Sifat
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa ayat-ayat mutasyabihat di dalam al-Quran terbagi ke dalam beberapa bentuk. Di antara seluruh bentuk itu yang paling banyak diperbincangkan adalah ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat Allah Swt (mutasyabih ash-shifat) dan ayat-ayat dipermulaan surat yang terdiri dari kumpulan huruf hijaiyah (fawatih as-suwar). Ibnu al-Labban mengarang sebuah buku khusus yang membahas tentang mutasyabih ash-shifat berjudul رد الشبهات إلى الأيات المحكمات
Para ulama sepakat dalam tiga hal mengenai mutasyabih ash-shifat yaitu;
1. Untuk menjaga makna ayat mutasyabih ash-shifat terhindar dari makna yang mustahil, dengan meyakini bahwa Allah Swt. tidak mungkin memaknainya dengan hal yang mustahil itu.
2. Seandainya pembelaan terhadap agama sangat tergantung kepada penafsiran ayat mutasyabih ash-shifat maka diwajibkan untuk menafsirkannya dengan penafsiran yang menghilangkan keraguan.
3. Jika sebuah ayat mutasyabih ash-shifat mempunyai satu penakwilan yang dekat maknanya, ulama sepakat untuk memakai penakwilan tersebut.
Seperti fiman Allah Swt. وهو معكم أين ما كنتم keberadaan Allah Swt. tidak mungkin sama dengan makhluk, dan hal ini sangat mustahil. Sehingga yang tersisa hanya satu penakwilan yaitu bahwa ilmu Allah Swt. melingkupi makhluk dari segi pendengaran, penglihatan, keinginan, dan kemampuan.
Selain tiga hal di atas para ulama berbeda pendapat mengenal mutasyabih ash-shifat dalam ayat-ayat al-Quran, pendapat-pendapat ulama terbagi menjadi tiga:
Pertama, mazhab salaf yang menyerahkan makna ayat-ayat ini kepada Allah Swt. setelah menjauhkannya dari makna-makna yang mustahil. Dalil mazhab ini adalah:
a. Dalil aqli, bahwa penentuan makna dari ayat-ayat ini bergantung kepada kaidah-kaidah bahasa dan bagaimana orang Arab menggunakannya. Hal ini hanya bersifat zhan dan bukan yaqin. Sementara sifat-sifat Allah Swt. termasuk bagian dari akidah yang mengharuskan dalil yang qath’l bukan zhanni. Olen karena itu ayat-ayat Ini tidak ditafsirkan dan maknanya diserahkan kepada Allah Swt.
b. Dalil naqli, mazhab ini berpegang kepada beberapa hal:
- Hadis Aisyah ra. bahwa Rasulullah membaca ayat ini (Ali Imran:3) lalu Rasulullah bersabda فإذا رأيت الذين يتبعون ما تشابه منه فألئك الذين سمى الله فاحذروهم.
- Ath-Thabrany meriwayatkan dari Abu Malik al-Asy’ary bahwa dia mendengar Rasulullah Saw. bersabda “Aku tidak khawatir terhadap umatku kecuali atas tiga perkara: mereka mempunyai banyak harta sehingga saling iri dan saling bunuh dan dibukakan kepada mereka kitab lalu seorang mukmin menghendakinya dan ingin mentakwilkannya وما يعلم تأويله إلا الله .
- Imam Malik ra. pernah ditanya tentang makna “istiwa” dalam firman Allah Swt. الرحمان على العرش استوى lalu beliau menjawab الاستواء معلوم والكيف مجهول والأيمان به واجب والسؤال عنه بدعة وأظنك رجل سيء أخرجوه عني
Kedua, mazhab khalaf yang mencoba menakwilkan ayat-ayat sifat dengan makna yang pantas bagi zat Allah Swt.
Ketiga, mazhab netral adalah pendapat dengan menoleransikan kedua mazhab di atas. Ibn Daqiq al-Id mengatakan2 “Kalau ayat-ayat sifat ditakwilkan dengan makna yang tidak asing bagi orang Arab maka makna ini diterima. Tetapi jika maknanya jauh dari makna yang dipahami orang Arab, maka tidak perlu ditakwilkan. Kewajiban kita cukup beriman dengan makna yang diinginkan Allah Swt.
Hikmah Adanya Ayat-ayat Mutasyabihat
Sesungguhnya ayat-ayat mutasyabihat ini mengandung hikmah tersendiri. Ketika ditadaburi memberi-kan efek berupa penambahan rasa yakin bahwa al-Quran merupakan suatu mukjizat yang tidak ada tandingannya.
Diantara hikmahnya menurut ulama adalah:
-Ayat-ayat mutasyabihat yang mungkin diketahul maknanya:
1. Mendorong seorang pembaca lebih berusaha untuk mengetahui makna apa yang dibacanya. Semakin berusaha seseorang memahami maknanya semakin bertambah pahala yang didapatnya.
2. Seseorang yang membaca arat mutasyabihat dan ingin mengetahui maknanya akan terdorong untuk mendalami ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu bahasa, nahwu dan ilmu ushul fiqh.
3. Memperlihatkan kelebihan orang yang berilmu dengan selainnya. Seseorang yang telah mengetahui makna satu ayat mutasyabihat akan semakin bersemangat untuk mengetahui makna lainnya.
4. Adanya ayat mutasyabihat mendorong pembacanya untuk menggunakan nalar akal dalam memahaminya. Karena seandainya seluruh al-Quran muhkam, mungkin pembaca al-Quran akan cenderung untuk memahami apa adanya tanpa perlu mempelajari dan meneliti makna ayat-ayat mutasyabih tersebut.
-Ayat-ayat mutasyabihat yang maknanya hanya diketahui Allah swt.
1. Sebagai rahmat Allah Swt. bagi hamba-Nya yang tidak mampu mengetahui segala sesuatu. Karena itulah Allah Swt tidak mengatakan di dalam al-Quran kapan akan terjadinya kiamat sebagaimana Allah Swt tidak mengatakan kapan ajal seseorang manusia akan datang. Sehingga manusia tidak malas untuk mempersiapkan bekal menghadap-Nya.
2. Allah Swt. menurunkan ayat-ayat mutasyabihat sebagai ujian dan cobaan bagi hamba-Nya. Apakah beriman dengan apa yang maknanya dikaburkan oleh Allah Swt.dan menyerahkan sepenuhnya ke[ada-Nya atau tetap bergelut dengan ayat-ayat itu untuk memahami maknanya?
3. Sebagai dalil bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah dan bodoh walaupun memiliki ilmu yang banyak. Juga sebagai bukti akan kebesaran kuasa Allah Swt. Dan keluasan ilmu-Nya yang mencakup segala sesuatu di langit dan di bumi.
Penutup
Dari pembahasan di atas dapat dipahami bahwa mengetahui muhkam dan mutasyabih yang terdapat di dalam al-Quran adalah sebuah kemestian. Karena ayat mutasyabihat harus dipahami sesuai dengan bentuknya, apakah ayat tersebut boleh dipahami apa adanya atau wajib mengembalikan maknanya ke makna muhkam atau maknanya diserahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. Wallahu A’lam.
*Pernah diterbitkan Buletin Menara
MUSLIMAH DAN FASHION
10 July 2010 at 4:24 pm | Posted in AKHLAK, AL-QURAN, Gen 5, MOTIVASI | 2 CommentsTags: AL-QURAN, FIQH, hadis, makalah, wanita
Oleh: Reni Rahmawati
lslam tidak melarang wanita menghias diri, berdandan rapi dan berpenampilan anggun, tetapi semuanya itu juga harus disertai dengan niat untuk beribadah dan jangan sampai menimbulkan fitnah. Wanita muslimah mestinya merasa sedang melakukan ibadah manakala ia mengenakan busana muslimah.
Dalam beribadah, kita sebenarnya berhadapan dengan Tuhan, bukan dengan yang lainnya, maka keikhlasan, ketabahan dan kesabaran dengan niat yang teguh untuk melaksanakan perintah Tuhan itulah yang menjadi pokok utama. Bisa saja di suatu ketika, pemakai busana muslimah mendapat tantangan, fitnah atau bahkan sindiran dari lingkungan sendiri, tapi haruskah kita lemah dengan meninggalkan busana khas kita?
Kita harus bisa menghibur diri bahwa tantangan itu ada di mana-mana. Setiap manusia yang hidup harus berani menghadapi tantangan. Untuk sukses seseorang harus akrab dengan tantangan, karena memang tantangan itu lahir tidak untuk hanya ditakuti atau dihindari, tetapi juga untuk diatasi. Kebiasaan orang yang lari dari tantangan adalah perbuatan keliru, karena kita bisa menghindar dari suatu tantangan namun itu hanya untuk menemui tantangan baru yang belum tentu lebih ringan Jadi yang penting adalah, bagaimana mengatasi tantangan dan memperkecil resiko, bukan menghindarinya.
Prinsip berbusana negara kita menganggap pakaian wanita lslam dengan sebutan “Busana Muslimah’ . Mode pakaian yang muncul dewasa ini berbeda-beda tergantung selera masing-masing Mode pakaian pakaian bisa berubah dari waktu ke waktu, kemudian menjadi trend yang terus berkembang. Beragam mode, corak dan warna busana muslimah begitu indah dipandang mata. Berbagai pasar dan pusat perbelanjaan yang merupakan mata rantai dari busana ini juga jenis menyediakan keleluasaan memilih bagi para muslimah, dengan begitu banyak mode yang mereka lawarkan.
Dari sekian mode itu, tidak semua yang masuk ‘kriteria’. Karena ada sebagian busana muslimah lebih memfokuskan pada mode dan gaya tanpa memperhatikan cara berbusana sebagaimana yang telah diajarkan dalam lslam. Permasalahan yang timbul, apakah kita mau ditakluKkan dengan mode yang berkembang saat ini tanpa memikirkan apa esensi pakaian yang bernafaskan takwa bagi muslimah? Aneka pilihan busana muslimah saat ini membuka para ialan bagi muslimah untuk tampil lebih gaya dan modis. Tentunya kita memilih bukan gaya yang berlebihan dan berkonolasi negatif . Namun, langkah seorang muslim dan muslimah harus seiring dan sejalan dengan tuntunan al-Qur’an Hadis yang mulia. Jadi tidak sekedar tampil gaya, kitapun harus memperhatikan busana dan cara berbusana seperti yang diajarkan dalam lslam- Allah berfirman dalam surat al-A’raf ayat26:
“Wahai anak cucu Adam!, sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat“.
lbnu Katsir dalam tafsirnya memaparkan bahwa dari ayat tersebut ada kata اللباس dan الريش, dua kata ini mempunyai arti yang sama yaitu pakaian. Namun keduanya berbeda dari segi fungsi. Berdasarkan ayat di atas اللباس berfungsi untuk menutup aurat. Ini adalah fungsi utama pakaian, sedangkan الريش berfungsi sebagai perhiasan, pelengkap atau tambahan. Jadi pakaian memiliki dua fungsi: pertama, untuk menutupi aurat, dan fungsi kedua sebagai penghias atau pelengkap dan tambahan. Dalam hal ini fungsi pertama dalam pakaian merupakan sesuatu yang bersifat esensial, sedangkan fungsi kedua, bisa dikatakan sah, telah jika memenuhi kriteria fungsi utama. Untuk itu, yang perlu diperhatikan dalam berbusana muslimah adalah:
1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan. Pendapat ulama yang paling kuat tentang bagian tubuh yang dikecualikan dan boleh terlihat adalah muka dan telapak tangan.
2. Memakai kerudung sampai dada.
Ketentuan ini merujuk pada al-Qur’an surat an-Nur ayat 31 :
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya,mdan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,
Juga pada surat al-Ahzab ayat 59:
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dengan demikian kriteria kerudung yang sesuai dengan ayat-ayat di atas adalah menutup rambut, leher sampai ke dada. Bukan hanya menutup rambut sampai leher saja!
3. Tidak tipis sehingga terlihat kulit dan lekukan tubuhnya. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan imam Ahmad, Rasulullah pernah memberi Usamah bin Zaid qubthiya (pakaian dari katun tipis) yang kasar, tetapi Usamah tidak memakai dan ia memberikan pada istrinya, Nabi Saw bersabda: “Suruhlah ia memakai rangkapan (puring) di dalamnya, agar tidak lerlihat lekuk-lekuk tulangnya“.
4. Tidak ketat sehingga tidak tergambar jelas bentuk tubuhnya. Busana ketat walau lidak tipis akan memperlihatkan tubuh wanila meskipun berpakaian dan menutup rambut. Busana model ini akan lebih membangkitkan syahwat sehingga menimbulkan semangat erotis bagi yang memandangnya dan juga mengundang fitnah. Dalam hadis yang diriwayatkan imam Muslim disebutkan bahwa wanita yang mengenakan busana seperti ini kelak tidak akan masuk surga bahkan mencium bau surga pun tak bisa.
5. Tidak dimaksudkan untuk pamer atas menarik perhatian laki-laki. Wangi parfum yang berlebihan dan gaya berjalan yang dibuat-buat dapat menarik perhatian laki-laki dan bisa menimbulkan fantasi yang seronok. Karenanya harus dihindari agar tujuan memakai busana muslimah yaitu untuk melindungi muslimah itu sendiri tercapai. Prinsip kesederhanaan tercakup di sini, maksudnya harus dihindari gaya busana dan hiasan yang berlebihan supaya tidak menarik perhatian yang tidak semestinya.
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki dan pakaian wanita-wanita kafir.
Dan perlu diketahui lagi bahwa pakaian takwa bagi muslimah mengandung unsur sebagai berikut:
- Menjauhkan wanita dari gangguan laki-laki jahil atau nakal
- Membedakan antara wanita yang berakhlak terpuji dengan wanita yang berkepribadian tercela
- Menghindari timbulnya fitnah seksual bagi kaum pria
- Memelihara kesucian agama wanita yang mengenakanannya
Dan juga wanita berbusana muslimah yang sepantasnya secara psikologis mampu menanamkan pada dirinya sikap taat adil, jujur, terus terang dan kokoh memegang prinsip sehingga akan menimbulkan rasa segan bagi siapa saja yang berinteraksi dan bergaul dengannya. Sehingga dengan pakaian mengenakan muslimah bisa membangun citra dirinya sebagai wanita muslimah.
Wahai saudariku!, tahukah kita bahwa pada waktu Rasulullah Saw melaksanakan lsra Mi’raj, sewaktu Beliau melewati neraka, kebanyakan di dalamnya adalah wanita yang berpakaian api telanjang, na’uzubillah min dzalik. Marilah kita memperbaiki enampilan diri kita dan menjadi wanita muslimah yang selalu diridhai Allah karena ‘pakaian takwa’ adalah pakaian sempurna. Semoga Allah selalu melindungi kita dan wanita yang memakai pakaian takwa tidak akan dijilat tubuhnya oleh api neraka yang sangat panasnya. Amin Ya Rabb…
*Pernah diterbitkan Buletin Almakki edisi VII
You Are What You Eat
11 June 2010 at 11:08 am | Posted in ENGLISH CLUB, Gen 5, Uncategorized | 1 CommentTags: Acara, English Corner
We are as a human need to consume a good nutritious for our life. Nobody can live without eating, but of course, we do not live for eating, do we?
Everyday we eat more and more without getting bored. Who will get bored with eating? Sure, no body. Apart from a trouble, frustrated, disease, or sickness, that is another topic for another discussion. We know that people who overeat have problems which they maybe concealing, over eating cause one to be unhappy and bad diet cause bad mood.
Eat and eat is one of our activity for getting more energy. So what kind of food is needed? Talking about taste and delicious both of these aspects are necessary when it comes to eating. Unfortunately many people ignored and forgot the real important of a good healthy eating. That is an important question one must ask before we eat with the hand. Consequently, some people look so pale-faced, sick and not healthy which may be the cause of a bad eating.
And on the other hand we know the system of consuming healthy food is also important and part of one’s life making a good habit neatly and methodically arrange are important for a healthy diet. For example starting with good healthy breakfast and ending with a healthy light dinner which will be easy to digest. Why? Enjoy having breakfast with juice or fruit which will be a great start to the day for our stomach and then, after 2 hours one can begin to consume a heavy food however if one start with a heavy food first most likely that food will be difficult to digest. Besides having heavy food for dinner before bed time can annoy our quality of sleeping and also the food will be difficult to digest. Believe it!
What is a good way? It is advice able for us to stop eating 4 hours before sleeping. If we feel so hungry, we may eat a fruit or a light snack. And in addition, plenty of drink before sleeping will disturb us by desiring to go to toilet at night. So it is good idea for us to not consume a large amount of drink for at least 2 to 4 hours before sleeping as otherwise it may cause our kidneys to over work and therefore the kidneys require rest so that the kidneys can process what has been consume.
Thus, good way for consumptions of food is important because it will influence all of things in our life such as; our mood, energy, desire to eat, ability to think correctly, and our healthy in generally. So you are what you eat…!!
Written by: Reni Rahmawati
Presented on Friday, 2 April 2010 at AEC
Come and Talk Together at AEC
16 April 2010 at 9:21 pm | Posted in ENGLISH CLUB, Gen 5, KEGIATAN | 6 CommentsTags: Acara, English Corner, kegiatan
Talking and talking much without shyness and embarrassment can be necessary to improve our ability in speaking especially in English. Do you know why? Because, language is like a river it flows into the sea fluently. If you found much rubbish on the river, the stream’s flow will be clogged, which of course can be the cause of flood-stricken. Which can be said the same for languages, if you stop speaking by clogging your mouth and keeping silence the words will be difficult to come out from your mouth. Believe it!
How important is English? English is the most fluently spoken language around the world. If we have the ability to speak English it will indeed open the doors of opportunities by opening the rest of the world to you. In a sense the world becomes much closer and access able by traveling and understanding the culture and language of others around the world and the only way to communicate is by speaking one comment language which most likely will be ENGLISH. So in a way the world becomes a small town. We can go around the world without the fear of being scared or worried. With that said we can also use the English language as a tool in giving dakwah and giving better understanding about Islam to the western world. The ability to communicate in English has many advantages so as well as being able to speak Arabic Fushah (Standard Modern Arabic Language) and Amiyah (Egyptian) language, it is indeed necessary for us to improve our skills in the English language more and more.
Almakki English Club (AEC) is designed to solve our problem in the English language. This club is operated by Mr. Fitrian Kadir (the chief of Almakki) directly. Alhamdulillah, thanks due to Allah AEC is been running for almost 2 years now and it’s still going strong until right now. AEC is here and help who want to make a change and learn a new language. Also make you realize your abilities and skills and in return AEC offers great deal of help and supports to each one of us. With AEC can encourage, study and talk together confidently, because all of us are on the same path. It is a fun way of learning and making friends and if one has the motivation and energy to learn insha Allah you will be successful. Just remember to never despair and always be optimistic because if Allah intends good for a person, He grants him a great understanding and indeed Glory is not granted except to those who always dreamed of it.
As you know that our motto is: ”You are nothing without speaking”. So make a change in your life and start speaking from today by speaking loud and with confidence without any shyness!!!!… but do start with a cup of syai first … ( tea)
AEC is one of Almakki’s most successful program to help communicate in English. About how the system runs it depends on us and what works best for us. But right now we have changed to another system. Here is an example of one of our members who recently presented his/her simple article and then discuss it further in a debate fashion. We notice that when debating is on the language comes out more spontaneously and instantly. We will post their article soon, insha Allah.
It is a great honor for us because not just Almakki’s members join in AEC, even thought Mr. Irfan Prima Putra (the chief of language community in Cairo), and also Mr. Akhrie Ramadayanto (the chief of IKATH), and some of IKATH’s member also come and join with us. Let’s come and talk together, it is your big opportunity right now because alfurshah la ta’ti marratan ukhra….
Good luck Almakki…..^_^
Written by: Reni Rahmawati (the chief of Almakkiyat)
Diskusi Ilmiah 4: Ayat Al-Quran yang Pertama dan Terakhir Kali Turun
18 March 2010 at 4:29 pm | Posted in AL-QURAN, Gen 5, KAJIAN, Uncategorized | Leave a commentTags: Acara, Al-Azhar Mesir, AL-QURAN, Berita, Tafsir
Oleh: Arina, Lc (Gen 5 MAKN Putri)
Alhamdulillah, diskusi dwi mingguan Almakkiyat yang ke-4, Kamis 4 Maret 2010 yang diadakan di rumah Ummah Mujahid, berlangsung dengan lancar. Meskipun agak molor setegah jam, karena sebagian besar para peserta sudah mulai aktif kuliah, tetapi tidak mempengaruhi semangat para Almakkiyat untuk mengikuti kajian yang dimoderatori oleh Ismarni ini. Makalah yang berjudul Ayat Al-Quran yang Pertama dan Terakhir Kali Turun dipresentasikan oleh duo Ainul Zikra, Lc dan Fitri Shabrina, Lc yang tengah menempuh program pasca sarjana bidang Tafsir di Univ Al-Azhar.
Makalah ini, sesuai dengan judulnya, membahas tentang ayat Al-Quran yang pertama dan yang terakhir diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. Pemakalah menyampaikan bahwa diantara faedah mempelajari hal ini adalah untuk mengetahui ayat naskh dan mansukh (yang menghapus hukum ayat yang telah diturunkan terlebih dahulu) dan untuk mengetahui sejarah penetapan hukum Islam yang berangsur-angsur. Juga sebagai bukti keotentikan Al-Quran sebagai wahyu dari Allah, dengan tidak adanya kontradiktif apapun antara ayat-ayat Al-Quran meskipun diturunkan bertahap dalam waktu 23 tahun.
Pemakalah membagi permasalahan ini menjadi dua bagian: pertama, ayat yang pertama dan terakhir turun secara tematik dan kedua, ayat yang pertama dan terakhir turun secara mutlak serta perbedaan pendapat para ulama mengenai hal ini. Kemudian didapatlah kesimpulan bahwa pendapat yang paling benar mengenai ayat yang pertama turun adalah surat Al-‘Alaq ayat 1-5 sebagai wahyu pertama yang disampaikan oleh Jibril as ketika Rasulullah saw bertahanus di gua Hira. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat Al-Baqarah ayat 281 yang turun 9 hari sebelum Rasulullah saw wafat.
Makalah yang berjumlah tujuh belas halaman ini selesai dipresentasikan dalam waktu lebih kurang 45 menit dan dilanjutkan dengan sesi diskusi setelah menunaikan shalat Ashar. Selain berbagai pertayaan berbobot, saran-saran yang dilontarkan kali ini diantaranya agar setiap pemakalah mentakhrij hadis-hadis yang terdapat di dalam makalahnya sesuai dengan metode takhrij hadis. Juga untuk memperbanyak rujukan kitab untuk memperkaya kandungan makalah.
Tanya jawab berlangsung seru sambil mencicipi jeruk dan strawbery sampai menjelang azan maghrib berkumandang. Selesailah sudah kajian dwi mingguan Almakkiyat kali ini. Sampai jumpa di kajian mendatang…Insya Allah kajian hadis dengan tema Kontradiksi Hadis (Mukhtalif Hadis) oleh Desri Ningsih dan Fadhilah Is di ‘Ala Gambe House…
DERAI AIR MATA MEMBASAHI RANAH MINANG
23 February 2010 at 12:30 pm | Posted in Gen 5, MASISIR NEWS, Uncategorized | Leave a commentTags: Minangkabau
Negeri indah beriklim tropis dengan udara sejuk dan pemandangan alam yang asri serta kaya akan sumber daya alam, itulah tempat kelahiran kita. Begitu besar nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita. Namun, dibalik itu semua, juga banyak musibah yang Allah timpakan sebagai bukti kekuasaan-Nya. Bisa jadi ini adalah peringatan atas kelalaian atau bahkan pertanda kasih sayang Allah untuk meningkatkan kualitas keimanan.
Apapun bisa terjadi sebagaimana Allah menciptakan manusia hanya dengan berfirman “kun”, maka dengan seketika jadilah seorang manusia dengan izin-Nya. Begitu pula dengan berbagai fenomena alam yang datang secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan suasana malahan hampir tidak dapat diprediksi kapan datangnya, seperti: tsunami, gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan masih banyak lagi. Disadari atau tidak, selalu terjadi berbagai bencana alam silih berganti dalam rentang waktu berdekatan di negeri kita ini, yang merenggut korban jiwa dan harta yang tidak sedikit jumlahnya.
Rabu, 30 september 2009, pukul 17:16, deraian air mata kembali membanjiri ranah Minang. Apa yang tengah terjadi? Kiamatkah? Goncangan gempa dahsyat dengan kekuatan 7,6 skala richter mengagetkan saudara-saudara kita, meluluhlantakkan gedung-gedung dan perumahan di kota Padang dan sekitarnya. Masyarakat berlarian mencari perlindungan, tua muda panik bahkan menangis sembari tak henti mengagungkan asma-Nya, anak-anak menjerit, semua dicekam ketakutan, jangan-jangan terjadi tsunami. Bahkan, masih ada 247 gempa susulan hingga Kamis sore dengan kekuatan yang mulai melemah, rata-rata hanya 3-4 skala richter.
Cobaan yang didatangkan Allah ini, bukan hanya mengakibatkan kerugian materi, tapi juga sangat mempengaruhi faktor kejiwaan dan psikoligis korban. Gempa telah membuat sebagian besar mereka trauma, hingga memilih untuk tetap berada di luar rumah. Kekalutan perasaan mereka tentu tak terlukiskan dengan kata-kata, melihat semua perubahan yang terjadi tiba-tiba. Kehilangan orang-orang tercinta, musnahnya harta benda, hingga kekurangan makanan dan obat-obatan. Namun mereka hanya bisa pasrah dan bersabar. Apalagi anak-anak yang belum begitu mengerti apa arti semua ini. Mereka hanya bisa menangis dan menangis. Mereka tak lagi bisa sekolah, tak bisa bermain seperti biasa, bahkan ada yang kehilangan teman-temannya. Mereka tidur beratap langit, kedinginan dan kelaparan, sambil memperhatikan reruntuhan rumah yang megah, kini telah menjadi puing-puing yang rata dengan tanah.
Kita tentu turut merasa sedih, gundah dan pilu walaupun tidak merasakan langsung kengerian gempa yang diturunkan Allah. Sungguh Allah Maha Kuasa terhadap apapun. Inilah bukti kita manusia tidak berdaya, makhluk yang lemah.
Semua bencana ini bukanlah tanpa makna dan arti apa-apa karena tidak mungkin Allah menciptakan sesuatu yang sia-sia. Musibah-musibah ini mangajak kita untuk kembali mengintrospeksi diri bahwa kita hanyalah makhluk lemah dalam genggaman kekuasaan Allah. Sebagaimana firman-Nya: “Dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisaa’: 28)
Allah juga telah memperingatkan bahwa setiap makhluk hidup pasti akan mendapatkan ujian dan cobaan berupa kesenangan dan kesusahan, kebaikan dan keburukan. “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. Al-A’raaf: 168)
Ujian yang baik-baik yang Allah turunkan kepada kita berupa ketaatan, hidayah, kesehatan, kedamaian, kekayaan, rumah tangga yang harmonis, keamanan dan segala yang menyenangkan kita. Sedangkan ujian yang buruk-buruk berupa kemaksiatan, kesesatan, sakit, menderita, kesusahan, kemelaratan, rumah tangga yang tidak harmonis, ketakutan dan segala yang tidak menyenangkan kita.
Satu hal yang tak boleh terlupa, bahwa di setiap musibah, Allah pasti selalu memberikan pertolongan. Kita saksikan betapa cepat dan banyaknya bantuan yang mengalir dari berbagai kota, propinsi, bahkan dari luar negri terhadap para korban gempa di Sumbar. Tim penanggulangan bencara pemerintah, tim penyelamat PBB, tim medis dan para relawan dari berbagai yayasan dan organisasi dengan sigap membantu proses evakuasi dan recovery. Berbagai bantuan berupa makanan, selimut, tenda dan obat-obatan dan sebagainya berdatangan lewat jalur darat, laut dan udara. Sampai-sampai terjadi antiran pesawat untuk mendarat di Minangkabau Internasional Airport Sumbar.
Namun akibat longsor yang mengisolir beberapa desa di Pariaman hingga tak terjangkau oleh publik, bantuan tidak dapat didistribusikan dengan merata. Diberitakan ada empat orang ibu-ibu rela berjalan sejauh enam kilometer untuk mendatangi posko makanan lantaran kehabisan stok makanan. Katanya di lingkungan sekitar ada toko yang biasa menjual mi instant, namun mereka enggan menjualnya dengan alasan untuk persedianan makanan pribadi mereka.
Kali ini ketakutan dan kelaparan dirasakan oleh semua orang dari berbagai kalangan kehidupan. Biasanya orang miskin yang selalu memikirkan apa yang bisa dimakan besok. Dan orang kaya yang terbiasa hidup mewah, makan enak, lezat, yang selalu memikirkan “besok enaknya makan apa ya?”. Ternyata kini semua sama rata, tidak ada perbedaan. Itu semua adalah pinjaman dan Allah menariknya kembali.
Allah menyamaratakan mereka semua, inilah bukti di dunia tidak ada apa-apa nya kecuali keimanan seseorang. Hanya dengan keimanan yang menguatkan jiwa raga, yang membahagiakan dan keyakinan dengan pertolongan Allah.
Perlu kita sadari bahwa apapun nikmat yang diberikan Allah pasti ada hikmahnya. Dan seyogyalah masing-masing kita mengintropeksi diri, ada apa di balik semua ini?
Ingat dengan hadis Rasulullah: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah suatu kaum yang orang-orang taatnya lebih banyak daripada pelaku maksiatnya, tetapi mereka membiarkannya, melainkan Allah akan mengadzabnya secara merata. (HR Ahmad dan Baihaqi)
Apa sebenarnya yang terjadi dengan kota Padang, Pariaman dan daerah sekitarnya? Apakah kemaksiatan sudah sedemikian merajalela? Inilah tugas kita sebagai da’i ataupun ulama yang akan pulang ke kampung halaman tercinta. Kita dibebani tanggungjawab terhadap apapun yang kita lakukan dan juga terhadap lingkungan sekitar. Semestinya dimana pun berada kita mampu mewarnai dengan nilai-nilah agama, mematuhi aturan Allah dan menegakkan sunnah Rasul-Nya sebagai bukti cinta pada Allah dan Rasul. Kita tidak sepatutnya tinggal diam berpangku tangan, karna kita punya misi yang konkrit demi memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Rasulullah saw juga bersabda: Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya niscaya Allah akan menyegerakan hukuman baginya di dunia dan jika Allah menghendaki keburukan pada hamba-Nya niscaya Allah akan mengakhirkan hukuman atas dosa-dosanya sehingga Allah akan menyempurnakan hukuman baginya di akhirat kelak. {HR. Al-Imam At-Tirmidzi dari shahabat Anas ibn Malik ra}.
Hadits tersebut menjelaskan bahwa apabila Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya niscaya Allah akan menyegerakan hukuman baginya di dunia. Maka bergembiralah wahai semua! Alangkah tenangnya hati-hati kita ketika dilanda musibah mengucapkan: “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma’jurni fi musibati wakhlufli khoiran minha”
Semoga kota Padang, Pariaman dan kota-kota lain yang hancur akibat gempa, bisa segera dipulihkan dan direhablitasi. Semoga bencana ini juga semakin membuka mata hati korban gempa khususnya dan semua kaum muslimin umumnya akan ke-Maha Kuasa-an Allah dan semakin memotivasi peningkatan nilai-nilai spiritual dan moral di dalam kehidupan. Aamiin
Meskipun tidak langsung terkena bencana, tapi marilah kita tetap intropeksi perjalanan usia yang kita lalui selama ini. Apakah kita telah maksimal berusaha meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan ataukah masih terus larut melakukannya? Apakah kita baru mampu berkata dan masih belum mengamalkannya?
Sebagai penutup, mari renungkan firman Allah Swt berikut sebagai motivasi kebaikan bagi kita semua: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raf: 96)
تقرير حول: افتتاح البـرنـامـج فـى الفـصـل الدراسـى الثـانـى
20 February 2010 at 3:59 pm | Posted in Gen 5, MOTIVASI, ORGANISASI, UKHUWAH | 2 CommentsTags: Acara, Al-Azhar Mesir, program
بعد أن انتهينا من الامتحان ….
بعد أن اشترينا كتبا كثيرة من معرض الكتاب الدولي….
وانتهينا من الإجازة …
جاء “منتدى خريجي المدرسة الدينية النموذجية كوتو بارو بادنج بانجانج”
ليقدم لكم افتتاح البرنامج فى الفصل الدراسى الثانى في يوم الإثنين، 15 فبراير 2010 م.
جرت عادتنا في مثل هذه البرامج أن تعدَّ باللغة الاندونيسية، لكننا ارتأينا هذه المرة
أن يكون برنامجنا مميزاً مختلفاً تُحليه اللغة العربية- لغة القرآن الكريم :”وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195)”. [الشعراء/192-195]
من مبدئه إلى منتهاه.
وقد تفضل “شكرى حمدى” بتقديم فقرات البرنامج. ثم بدأ “محمد فطريان قادر” (رئيس المكّى) بإلقاء كلمة قال فيها : “هذا البيت ليس بيتي وحدي وإنما هو بيتنا جميعاً”.
نستطيع أن نفهم من هذا الكلام أن هذا المكان يستخدم للأنشطة العلمية للطلبة.
وألقى أخونا “مروان إلهامى” (مستشار المكىّ/FS. ALMAKKI) كلمة لتشجيع الطلاب / الطالبات الجدد، موجهاً النصيحة لهم:”لا تظنون أنكم تأخرتم في قدومكم إلى مصر- رغم كل الظروف والصعوبات- فما زال الطريق- طريق العلم أمامكم،فاغتنموا الفرصة واستثمروا وجودكم في مصرلتنهلوا من العلم ما استطعتم، لتكونوا خير ذخر لبلدكم وقت أن تعودوا إليها علماء معلمين”.
وتلتها محاضرة الأستاذ “علي فاضل”- رئيس اتحاد الطلاب والطالبات الإفريقي- حول :” الترغيب فى طلب العلم وتقوية اللغة “.
استهل كلامه بحديث رسول الله – صلى الله عليه وسلم-، متحدثاً عن فضل الخروج فى طلب العلم: عن أنس – رضى الله عنه – قال: قال رسول الله -صلى الله عليه و سلم- : “من خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع”.
وعن صفوان بن عسال – رضى الله عنه – قال: قلت: “يا رسول الله ! جئت أطلب العلم، قال: “مرحباً بطالب العلم، إن طالب العلم لتحفّ به الملائكة، و تظّله بأجنحتها، فيركب بعضها على بعض حتى تبلغ السماء الدنيا من حبهم لما يطلب “.
وعن صفوان بن عسال – رضى الله عنه – قال: قلت: “يا رسول الله ! جئت أطلب العلم، قال: “مرحباً بطالب العلم، إن طالب العلم لتحفّ به الملائكة، و تظّله بأجنحتها، فيركب بعضها على بعض حتى تبلغ السماء الدنيا من حبهم لما يطلب “.
أقول: العلم هو عبادة القلب، كان لزاماً على طالبه أن يسعى جاهداً فى اكتسابه.
كما وبيَّن الأستاذ ضرورة تعلم اللغة العربية لأنها مفتاح وأساس كل شيء. ليتمكن الطلبة من التحصيل العلمي المثمر،ويواجهوا الضعف اللغوي الحاصل بينهم،ويكفي قول النبي -عليه الصلاة والسلام-: “إنما العربية اللسان”.
وفي ختام البرنامج، تم تعارف الطلاب والطالبات الجدد على إخوانهم وأخواتهم القدامى، بإشراف “محمد شكرا” (مدير بيت الطلبة المينانج كابويين).
وأعقب ذلك مقترحات من عضوات “المكّيات
وهي:/ALMAKKIYAT”
- الاهتمام بمدرستنا.
- تقوية الصلات الأخوّية بيننا.
- التركيز على القدوة الحسنة والمثل الأعلى بين الطلبة.
- الاهتمام بالتحصيل الدراسي والتفوق فيه.
- استمرار الأنشطة العلمية للطلبة.
- السعي الحثيث للحصول على المرتبة الأولى في: Academy Award PPMI
الحمد الله رب العالمين، أسأل الله أن ينفعنا بهذا البرنامج، ويكتب لنا القبول، وأن يثيبنا جميعاً، ويزيدنا خيراً و بركة – آمين-.
وصلى الله على سيدنا محمد النبى الأكرم، و على آله وصحبه وسلم.
بقلم: رينى رحماواتى محمد ناصر
المرحلة الخامسة من خريجى المدرسة الدينية النموذجية كوتو بارو بادنج بانجانج
Pertemuan Perdana Pelatihan Khat Riq’ah Almakkiyat
25 October 2009 at 2:39 pm | Posted in Gen 5, KEGIATAN | 1 CommentTags: Acara
Oleh: Reni Rahmawati*
Pada hari Senin, 12 oktober 2009 dimulai pertemuan perdana pelatihan khat riq’ah bersama 8 orang anggota Almakkiyat. Saya sebagai penanggungjawab khat salut atas semangat mereka, ada yang baru balik dari ma’had langsung menuju kediaman ALA GAMBEE dan ada juga yang dari Asrama Jam’iyyah Syar’iyyah (Js). Alhamdulillah, acara bisa langsung dimulai setelah sholat ashar berjamaah pada jam 3.30 sore WK sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
Pada pertemuan perdana ini saya menceritakan sedikit tentang khat, jenis- jenis khat dan bagaimana kehidupan para khattath dalam dunia khat. Fokus utama tentu saja tentang bagaimana menulis sesuai dengan kaidah khat riq’ah sehingga tidak adanya campur baur antara khat riq’ah dengan khat naskhi seperti yang seringkali terjadi.
Saya membahas kaidah-kaidah khusus khat riq’ah (foto 1) dan memberikan copyian kepada anggota khat Almakkiyat silabus pelajaran khat riq’ah.
Pelajaran pertama dimulai dengan bagaimana menulis nama masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan pelajaran menulis huruf alif dan ba (foto 2 & 3).
Setelah itu menulis kalimat yang mayoritas disitu huruf alif dan ba nya yaitu: “rabab tuhibbu albaidha wa azzabib“(foto 4).
Tentunya dicontohkan terlebih dahulu kemudian peserta menuliskan kembali, kemudian dikoreksi. Setelah pengoreksian, para anggota ditugaskan menulis kembali kira-kira 4 atau 5 baris tulisan yang sama sebagai tugas dirumah. Dengan tambahan tugas menulis huruf ba’ dengan huruf hijaiyyah yang lainnya seperti huruf ba dengan alif, ba’ dengan ba, ba’ dengan jim dan sebagianya (foto 5). Dan juga penugasan menulis ayat dalam surat al-Masad dengan tulisan riq’ah (foto 6).
Terlihat para peserta sangat antusias dalam belajar khat kali ini, sehingga pertemuan perdana berlangsung lumayan lama sampai-sampai lepas magrib dilanjutkan kembali. Insya Allah pelatihan ini ditargetkan sekitar 10 kali pertemuan. Ayo buruan, siapa cepat dia dapat..!! Alqithar tamsyi fala tantazhir ahad…;)
*Mahasiswi tk 4 Jur.Tafsir Al-Azhar – Gen 5 MAKN Putri
Blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.